sehat-muBerbagai obat dari kelas berbeda masih dikonsumsi jutaan penderita diabetes tipe 2 meskipun sebenarnya obat-obatan tersebut berkaitan dengan risiko tinggi kematian dan gagal jantung dibandingkan obat antidiabetes yang lebih baru seperti metformin. Sulfonilurea, obat diabetes oral yang sudah digunakan sejak lama, menunjukkan performa yang kurang baik dibandingkan metformin yang kini dijadikan pilihan lini pertama untuk terapi diabetes tipe 2.

Sebuah penelitian di Inggris menegaskan kembali hal itu, dan temuan ini sejalan dengan rekomendasi dari American Diabetes Association (ADA). Metformin diketahui secara luas memiliki efek yang baik untuk kardiovaskular. Dalam penelitian yang dimuat di British Medicine Journal (BMJ) 4 Desember lalu, juga ditemukan bahwa obat diabetes ral dari golongan thiazolidinedione (TZD) yakni pioglitazone dan rosiglitazone tidak meningkatkan risiko serangan jantung. Namun pioglitazone berkaitan dengan risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan rosiglitazpne dan mengindikasikan pioglitazone lebih baik dijadikan pilihan.

Dalam penelitian ini, sejumlah peneliti dari Imperial College London dan institusi lain melihat kembali catatan medis sejak 1990 hingga 2005 dari sekitar 91.500 penderita diabetes di Inggris. Dibandingkan dengan mereka yang menggunakan metformin, pasien yang mengonsumsi sulfonilurea generasi pertama atau kedua memiliki 24-61 persen kenaikan risiko kematian karena berbagai sebab. Mereka yang mengonsumsi sulfonylurea generasi kedua, mengalami peningkatan risiko 30% untuk gagal jantung kongestif.

Sementara itu, pasien yang menggunakan pioglitazone mengalami penurunan risiko kematian hingga 31-39% dibandingkan mereka yang menggunakan metformin. Sedangkan pengonsumi rosiglitazone memiliki 34-41% peningkatan risiko kematian dibandingkan mereka yang mendapat pioglitazone.
Perbedaan besar antara pioglitazone dan rosiglitazone sudah diobservasi pada beberapa studi sebelumnya dan studi ini kembali menemukan bahwa rosiglitazone berkaitan dengan hasil buruk pada kardiovaskular dibandingkan pioglitazone.

You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. OR You might also like:

5 komentar

  1. noeblackexe Says:
  2. nice info,, lam kenal sahabatku :)

     
  3. jatger Says:
  4. obatnya kok aneh tho namanya, tp oke deh nice share sob.

     
  5. novi andi Says:
  6. @ noenu: salam kenal juga sobat, smg berkenan di sini
    @ jatger: selamat datang sobat, mungkin dalan kalangan tertentu obat tersebut sdh tidak asing lg sobat...

     
  7. salam kenal

     
  8. ilmu-coin Says:
  9. nice info, thanks for share,,,
    request exchange link,,, :)

     
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

terimakasih banyak atas partisipasinya sobat..

Tanggapan Anda akan selalu kami hargai. Saya akan mencoba untuk menjawab pertanyaan Anda sepengetahuan saya dan sesegera mungkin.
Catatan: Karena disini tempat saling berbagi tolong berikan komentar terbaik serta bijaksana sobat, komentar spam dan berbau sara akan dihapus segera setelah saya review.

٩(͡๏̯͡๏)۶ mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, smg kita dapat mempererat lagi tali persaudaraan dengan saling berbagi, dan penghargaan terbesar dari saya sll untuk Anda.

Satu lagi sahabat, silahkan sematkan ID acount twitter Anda untuk berinteraksi dan mempererat tali silaturahim

Read in another language

Silahkan pilih bahasa :

Random Post | sehat-mu

SMS GRATIS SEPUASNYA! | sehat-mu