Selain dengan mengkonsumsi obat anti epilepsi, ternyata terdapat metode lain yang mampu mengurangi kemungkinan timbulnya kejang pada pasien epilepsi. Metode tersebut dikenal dengan nama program diet ketogenik. Faktanya, diet ketogenik telah dikenal sejak tahun 1920-an. Namun metode ini mulai ditinggalkan seiring dengan ditemukannya obat anti-epilepsi. Diet ini dilakukan dengan jalan mengurangi konsumsi karbohidrat dan menggunakan lemak sebagai sumber energi utama. Contohnya dengan mengkonsumsi makanan kadar lemak tinggi seperti coklat, mentega, daging, dan mayonaise, serta menghindari konsumsi nasi dan kentang .

Karena menggunakan lemak sebagai sumber energi, maka proses pembentukan energi berlangsung melalui pembakaran lemak. Proses pembakaran lemak dapat meningkatkan jumlah senyawa keton dalam tubuh yang merupakan senyawa sisa pembakaran lemak. Keton inilah yang dianggap dapat mencegah kerusakan sistem saraf pusat yang pada akhirnya dapat menurunkan frekuensi kejang.

Diet ini terbukti dapat menurunkan frekuensi timbulnya kejang pada anak-anak, namun diet ini relatif sulit dijalankan. Karena pasien hanya diperbolehkan mengkonsumsi makanan berlemak, maka tubuh akan mengalami kekurangan berbagai nutrisi yang penting, seperti vitamin B, C dan D. Resiko yang lebih besar adalah terjadinya penurunan gula darah secara drastis akibat pembatasan konsumsi karbohidrat termasuk gula. Diare dan  gangguan batu ginjal juga kerap terjadi. Dengan demikian sebelum dan selama menjalankan program diet ini, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Selain diet ketogenik, ada diet lain yang juga dapat membantu mengontrol gejala kejang pada pasien epilepsi. Diet ini dilakukan dengan membatasi asupan glutamat dan aspartat. Diet ini relatif lebih mudah dilakukan karena hanya perlu menghindari makanan yang mengandung glutamat dan aspartat saja.

Asam amino glutamat dan aspartat dapat menyebabkan  stimulasi saraf secara berlebihan sehingga memicu timbulnya kejang pada pasien epilepsi. Glutamat lazim dikonsumsi dalam bentuk  Mono Sodium Glutamat  (MSG), yang banyak digunakan sebagai penyedap makanan. Sedangkan aspartat dapat masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi aspartam yang digunakan sebagai pemanis buatan. Jadi, cara mudah untuk menghindari timbulnya kejang adalah dengan menjauhi makanan yang menggunakan penyedap rasa dan pemanis buatan. Cukup mengkonsumsi makanan yang alami saja.


semoga bermanfaat untuk penunjang healthy lifestyle kita. 

You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. OR You might also like:

3 komentar

  1. Blogger Says:
  2. mantep ne artikelnya bro, salam knal

     
  3. Anonymous Says:
  4. mantap postinngnbya sob,,, keren blognya,,, balas komen disin ya http://elfaridi.co.cc

     
  5. novi andi Says:
  6. salam kenal sobat,dan sukses buat kalian

     
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

terimakasih banyak atas partisipasinya sobat..

Tanggapan Anda akan selalu kami hargai. Saya akan mencoba untuk menjawab pertanyaan Anda sepengetahuan saya dan sesegera mungkin.
Catatan: Karena disini tempat saling berbagi tolong berikan komentar terbaik serta bijaksana sobat, komentar spam dan berbau sara akan dihapus segera setelah saya review.

٩(͡๏̯͡๏)۶ mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, smg kita dapat mempererat lagi tali persaudaraan dengan saling berbagi, dan penghargaan terbesar dari saya sll untuk Anda.

Satu lagi sahabat, silahkan sematkan ID acount twitter Anda untuk berinteraksi dan mempererat tali silaturahim

Read in another language

Silahkan pilih bahasa :

Random Post | sehat-mu

SMS GRATIS SEPUASNYA! | sehat-mu